3. Biaya yang diusulkan: Rp. 100.000.000
4. Jenis riset : 4. Program Riset Multidisiplin
5. Bidang fokus riset unggulan : Sumber daya air dan mitigasi bencana
6. Topik penelitian : Sumber daya air dan mitigasi bencana
7. Target output :
a. Makalah Jurnal Internasional berjumlah satu jurnal
b. Makalah Jurnal Nasional berjumlah satu jurnal
Ringkasan Proposal
Bencana lumpur basah (wet muck) sering terjadi di PTFI, yaitu sebanyak 409 kejadian pada periode 2008-2016. Luncuran lumpur yang terbesar sampai menimbulkan dua korban jiwa terjadi pada tanggal 18 april 2011. Karena itu sangat penting untuk diketahui proses terjadinya sebagai dasar perencanaan mitigasi bencananya. Dalam penelitian ini kami melakukan observasi rekahan serta pemodelan geomekanik. dilokasi terewongan. Output yang diharapkan adalah: 1.Model rekahan terowongan: 2.Model dewatering yang diperlukan 3. Metode pengendalian bencana wet muck.
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latarar Belakang
PT.Freeport Indonesia terletak di pegunungan Jayawijaya (Sudirman) Papua, Indonesia. Tambang bawah tanah Deep Ore Zone (DOZ) terletak pada elevasi 3116-3146 meter dari permukaan laut, yang secara geografis berada pada kordinat UTM (Universal Transverse Mercator) antara 736800 mE- dan 9548640 Mn. Produksi dimulai pada tahun 2000 dengan metode penambangan yaitu ambrukan (block caving) produk utamanya adalah bijih mineral logam tembaga (Cu) dan Emas (Au). Ditargetkan dari metode ini dapat menghasilkan 80 ribu ton per hari. Namun dengan metode penambangan ini telah mengubah karakteristik hidrologi daerah yang ditambang dan cave yang muncul dipermukaan dalam bentuk penurunan, sehingga meningkatkan terbentuknya catchment area yang terkontaminasi dengan cadangan bijih dan membentuk lumpur basah (Wet Muck).
Wet Muck definisikan sebagai campuran ukuran butiran dari material berbutir halus dan air yang mana dapat mengalirkan material secara tiba-tiba keluar akibat dari penggalian tambang bawah tanah (Widijanto.E & Syaifullah.T, 2008). Wet Muck dapat terjadi ketika material lebih dari 30% ukurannya kurang dari 50mm dengan kadar air lebih besar dari 8,5% atau lebih dari 80% saturasi (CNI et al, 77 1998). Hadirnya lumpur basah ini berisiko untuk terjadiya Spill Out yaitu luncuran material basah dari draw-point saat material/mucknya melewati tengah panel dan sampai ke rib dengan ketinggian lebih dari 30 cm. Permasalahan ini berdampak berisiko tehadap hilangnya koraban jiwa dan kerugian ekonomi seperti kehilangan cadangan, produksi, dan properti.
Bencana lumpur basah telah terjadi sebanyak 409 kejadian pada periode 2008-2016, luncuran yang terbesar sampai menimbulkan dua korban jiwa pada 18 april 2011. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya wet muck diantaranya curah hujan yang tinggi di cathment area dan daerah resapan, dari air permukaan, adanya bearing dan transmission zone didalam area caving, dan hadirnya material berukuran halus didalam cave. Dari aliran air yang signifikan ke daerah DOZ yang berpotensi meningkatkan wet muck. Oleh karena itu perlu adanya identifikasi proses terjadinya untuk menjadi dasar perencanaan mitigasi bencana. Dalam penelitian ini dilakukan observasi rekahan dan pemodelan geomekanik di DOZ. Adapun output yang diharapkan dianataranya 1.Model rekahan di area terowongan, 2. Model dewatering yang diperlukan 3.Model pengendalian bencana wet muck.
3.2 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah
1. Bertujuan untuk mengetahui aliran air tanah dan debit air yang mengalir pada DOZ
2. Bertujuan untuk menganilisis formasi tubuh batuan dan karakteristik material penyusun wet muck dengan menggunakan motode geomekanik sistem RMR ( Rock Mass Rating)
3. Bertujuan untuk merancang dewatering yang tepat sehingga menurunkan ketinggian muka air tanah.
4. Metode
Untuk riset penelitian mitigasi bencana banjir lumpur basah (wet muck) maka metode penelitian kerja yang direncanakn adalah sebagai berikut:
1.1 Rencana Penelitian
Direncanakan penelitian ini akan dilakukan selama 5 jam/minggu dalam 10 bulan kedepan yang meliputi pengambilan data di PTFI dan pengolahan hasil yang telah didapatkan.
4.1.1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang akan dilakukan olet tim kami adalah:
a. Membuat proposal penelitian dan proposal kami disetujui oleh Tim Riset
b. Pengiriman surat dan proposal ke PTFI
c. Setelah mendapatkan jawaban untuk penelitian maka tim riset kami akan berangkat untuk penelitian
d. Mempelajari SOP (Standard Operating Procedure)
e. Mengikuti Pengurusan administrasi Perusahaan yaitu Medical Check Up (MCU) di RS.Temabagapura dan Safety Induction
f. Pengenalan Lingkung Tambang bawah Tanah DOZ
4.2. Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan mengambil data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data utama yang didapat langsung saat tim kami meneliti sedangkan data sekunder didapatkan dari data literatur dan data umum perusahaan.
4.2.1.Data primer
Data primer yang kami butuhkan meliputi:
a. Sumber air yang mengalir di DOZ dan proses pembetukkan lumpur basah
b. Data Curah Hujan
c. Obsrvasi Rekahan dan fragment
d. Resepan air tanah dari kantong-kantong air yang terperangkap
e. Permeabilitas dan Porositas Batuan
f. Waktu konsentrasi
g. Sampling di tambang DOZ untuk pengambilan data moisture dan kandungan air tanah
h.Jenis Material dan tingkat kekerasan batuan
i. Luas Area Tambang DOZ
4.2.2. Data Sekunder yang dibutuhkan dari penelitian ini adalah:
a. Profil PTFI
b. Keadaan Lingkungan Penelitian PTFI
c. Keadaan geologi Tambang DOZ
d.Pengumpulan data peristiwa terjadinya lumpur basah
e. Dokumentasi
4.3 Analisis Dan Pengolahan Data
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode geomekanik, Dalam metode ini ada beberapa data yang harus dikalkulasikan menggunakan persamaan matematika, yaitu
a. Menghitung data curah hujan berdasarkan persamaan gumbel
b. Menghitung Resiko Hidrologi
c. Menghitung Permeabilitas batuan yaitu dengan menghitung debit air tanah berdasarkan persmaan Thiem
d. Perhitungan data moisture
e. Analisis Mineral dan ukuran butiran.
f. Perhitungan RMR dan RQD
g. Waktu konsentrasi dihitung menggunakan persamaan Kripich
4.4. Hasil dan Diskusi
Dari hasil analisis dan pengolahan data maka akan menghasilkan pemodelan geomekanik di DOZ sehingga dapat merancang model dewatering dan pengendalian bencana wet muck.